Ruang Lingkup PR
A.
Ruang lingkup
Humas
Dalam kenyataan sehari-hari,
istilah humas sering dikacaukan dengan istilah
“periklanan”,”pemasaran”,penjualan”,”publisitas”, dan bahkan “propaganda”.
Meskipun di antara istilah-istilah ini terdapat hubungan yang erat (sebagian
aspeknya memang tumpang tindih), namun humas merupakan suatu entitas tersenderi
yang memiliki definisi berbeda.
Kerancuan
pengertian humas paling sering terjadi dengan istilah periklanan (advertising).
Secara umum, istilah periklanan dapat di artikan sebagai usaha-usaha penciptaan
dan penyebaran pesan-pesan penjualanyang sepersuasif mungkin kepada calon
pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu
dengan biayayang semurah-murahnya.
Adapun
menurut Linggar Anggoro (2000)
Pembahasan mengenai ruang lingkup
humas memberikan pandangan kepada kita,bahwa pekerjaan humas saat ini sudah
terspesialisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tidak bisa dipisahkan dari
khalayak. Khalayak humas dapat dibagi menjadi khalayak intarnal, yaitu mereka
yang terlibat dalam pekerjaan internal, organisasi misalnya karyawan dan
keluarga karyawan, serta khalayak eksternal, yaitu khalayak yang berada di luar
organisasi misalnya masyarakat sekitar,konsumen, pemerhati lingkungan,
investoe, dll.
Suatu
pertanyaan penting dalam hal ini adalah: siapakah khalayak atau publik humas
itu,apakah humas harus melayani semua lapisan masyarakat. Pemahaman yang
terjadi selama ini adalah humas bertugas melayani masyarakat umum. Anggapan
bahwa humas bertugas melayani masyarakat umum mungkin bisa jadi benar pada masa
lalu di mana perkembangan sosial, ekonomi,politik masyarakat tidak semaju dan
serumit seperti saat ini. Pada masa lalu, humas mungkin hanya melayani wartawan
secara umum dan sibuk mempersiapkan berbagai kegiatan seremonial yang
melibatkan masyarkat umum.
Perlu ditegaskan kegiatan humas saat ini
sudah harus diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang
berbada-beda dan masing-masing dengan cara yang berlainan pula. Penyebaran
suatu pesan humas tidak bisa dilakukan secara pukul rat ke semua orang
sebagaimana juga pesa iklan yang tidak bisa lagi di pukul rata kepada siapa
saja. Setiap organisasi memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak
yang terbatas inilah humas senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal
dan eksternal.
Apa saja
ruang lingkup humas ? jawaban terhadap pertanyaan ini berbeda-beda dari masa ke
masa. Pada awal perkembangannya, ruang lingkup humas hanya sebatas menangani kegiatan
yang berhubungan dengan media massa. Bahkan hingga saat ini pun banyak pihak
yang masih beranggapan seperti itu bahwa humas hanya mengurus wartawan dan
berhubungan dengan mediia massa. Selain itu ruang lingkup humas hanya berkisar
pada kegiatan publisitas atau propaganda sehingga orang cendarung memahami
humas sama dengan propaganda dan publisitas.
Orang
biasanya cenderung berpandangan negatif terhadap kata “propaganda”, bahkan
praktisi humas sekalipun cenderung menolak jika kegiatan kampanye yang
dilakukannya disamakan dengan propaganda. Kita dapat mendefinisikan propaganda
sebagai “suatu usaha yang dilakukan secara intensif dan bersinamungan dengan
tujuan menggalang dukungan massal bagi suatu pendapat, paham dan kepercayaan
tertentu”,. Propaganda itu sendiri sebagai suatu kegiatan sesungguhnya bersifat
netral. Ia bisa menjadi baik atau buruk tergantung pada motif dari orang-orang
yang melakukannya. Baik buruknya propaganda itu bergantung dari sudut mana kita
memandang. Jika pemerintah melakukan usaha intensif untuk menggalang dukungan
masyarakat memberantas narkoba, penyakit AIDS, korupsi, dan sebagainya maka hal
ini merupakan suatu yang baik.
Upaya
untuk membuat perbadaan ini sebenarnya tidak terlalu banyak manfaatnya karena
saat ini ruang lingkup pekerjaan humas sudah sangat luas tidak hanya pada
kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Ruang lingkup pekerjaan humas bahkan telah
merambah ke bidang pemasaran dan keuangan. Praktisi humas turut bertanggung
jawab dalam mempersiapkan strategi pemasaran dan dapat menjalaskan seluk-beluk
keuangan perusahaan kepada investor dan wartawan media keuangan.
B.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Humas
Ruang lingkup pekerjaan humas
sebagaimana dikemukakan Cutlip dan rekan tersebut di atas sebenarnya masih
dapat dipadatkan menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu dengan menjadikan iklan
sebagai bagian dari prmasaran dan menggabungkan press agentry ke dalam
publisitas karena pada dasarnya press agentry merupakan bagian dari publisitas
sementara iklan menjadi salah satu kegiatan pemasaran.
Adapun
menurut Morissan (2010) ruang lingkup pekerjaan humas dapat dibagi menjadi enam
bidang pekerjaan,yaitu:
1.
Publisitas
Salah
satu kegiatan yang sering dilakukan humas adlah publisitas, yaitu kegiatan
menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media
massa. Dengan kata lain publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar
kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses
komunikasi satu arah sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Publisitas
merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun humas tidak akan dapat
berbuat banyak tanpa publisitas.
2.
Pemasaran
Banyak
orang saat ini sulit membedakan antara fungsi humas dan fungsi pemasaran
(marketing). Bagian pemasaran membutuhkan publisitas media massa bagi produknya
dan karenanya pemasaran membutuhkan fungsi humas untuk melaksanakan hal ini
karena biasanya orang humas lebih mengetahui bagaimana menulis untuk media
massa dan mengetahui bagaimana menangani wartawan dari pada orang pemasaran.
Namun demikian, kegiatan publisitas ini tetap merupakan upaya pemasaran yang
bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan atas produk perusahaan.
3.
Public Affairs
Public
affairs dapat didefinisikan sebagai: bidang khusus public relations yang
membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal
agar dapat memengaruhi kebijakan publik. Definisi ini menunjukkan bahwa
terdapat dua pihak yang menjadi fokus perhatian public affairs, yaitu
pemerintah dan masyarakat lokal. Pemerintah meliputi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
4.
Manajemen Isu
Manajemen
isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu
atau opini publik yang muncul ditengah masyarakat dalam upaya organisasi atau
perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respons yang baik-baiknya. Tanggapan
yang baik di perlukan agar isu atau opini publik itu tidak berkembang secara
negatif sehingga merugikan perusahaan atau agar isu itu tidak berkembang
menjadi konflik yang tidak diinginkan. Menurut Cutlip-Center-Broom, manajemen
isu meliputi dua tindakan yaitu: (1) melakukan identifikasi awal terhadap isu
yang memiliki potensi untuk merugikan organisasi atau perusahaan. (2)
memberikan tanggapan terhadap isu untuk meminimalisir konsekuensi dari
munculnya isu.
5.
Lobi
Lobi
adalah bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan dengan
pemerintah utamanya untuk tujuan memengaruhi peraturan dan perundang-undang.
6.
Hubungan Investor
Frank
Jefkins dalam bukunya Public Relations menyebutkan terdapat delapan khalayak
utama humas, salah satunya adalah para investor pasar uang atau masyarakat
keuangan. “dengan demikian, fungsi hubungan investor atau investor relations
menjadi bagian dari fungsi humas. Menurut Cutlip-Center-Broom, hubungan
investor merupakan merupakan bidang khusus humas yang bekerja pada perusahaan
publik. Definisi investor menurut Cutlip dan rekan adalah: bidang khusus dari
humas korporat yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling
menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan
untuk memaksimalkan nilai pasar.
Ruang
lingkup humas yang luas ini menyababkan praktisi humas harus memilih bidang
kekhususan humas yang diminatinya (spesialisasi). Perkembangan mutakhir
menunjukkan bahwa ruang lingkup pekerjaan humas kini sudah mencangkup seluruh
bentuk kegiatan komunikasi tersebut di atas. Dengan kata lain, kegiatan seperti
propaganda, publisitas, iklan telah menjadi bagian dari pekerjaan humas.
Menurut Cutlip-Center-Broom dalam bukunya Effective
Public Relations ruang lingkup humas mutakhir mencangkup tujuh budang
pekerjaan. Sebagaimana yang di kemukakan mereka : The contemporary meaning and practice of public relations includes all
of the following activities and specialities (publicity, advertising, press
agentry, public affairs, issues management, lobbying, dan investor relations).
“dangan demikian, menurut Cutlip dan rekan, perkembangan mutakhir humas
mencakup seluruh kegiatan tersebut yaitu: publisitas, iklan, press agentry, public affairs, manajemen
isu, lobi dan hubungan investor.
Referensi Bacaan:
1.
Anggoro, Linggar.
Teori dan Profesi Kehumasan Serta
Aplikasi di Indonesia. (PT Bumi Aksara: 2000).
2.
Morissan. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi
Humas Profesional.(Kencana Prenada Media Group: 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar