Laman

Kamis, 09 November 2017

ruang lingkup PR

Ruang Lingkup PR
A.    Ruang lingkup Humas       
Dalam kenyataan sehari-hari, istilah humas sering dikacaukan dengan istilah “periklanan”,”pemasaran”,penjualan”,”publisitas”, dan bahkan “propaganda”. Meskipun di antara istilah-istilah ini terdapat hubungan yang erat (sebagian aspeknya memang tumpang tindih), namun humas merupakan suatu entitas tersenderi yang memiliki definisi berbeda.
       Kerancuan pengertian humas paling sering terjadi dengan istilah periklanan (advertising). Secara umum, istilah periklanan dapat di artikan sebagai usaha-usaha penciptaan dan penyebaran pesan-pesan penjualanyang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biayayang semurah-murahnya.
       Adapun menurut Linggar Anggoro (2000) Pembahasan mengenai ruang lingkup humas memberikan pandangan kepada kita,bahwa pekerjaan humas saat ini sudah terspesialisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tidak bisa dipisahkan dari khalayak. Khalayak humas dapat dibagi menjadi khalayak intarnal, yaitu mereka yang terlibat dalam pekerjaan internal, organisasi misalnya karyawan dan keluarga karyawan, serta khalayak eksternal, yaitu khalayak yang berada di luar organisasi misalnya masyarakat sekitar,konsumen, pemerhati lingkungan, investoe, dll.
       Suatu pertanyaan penting dalam hal ini adalah: siapakah khalayak atau publik humas itu,apakah humas harus melayani semua lapisan masyarakat. Pemahaman yang terjadi selama ini adalah humas bertugas melayani masyarakat umum. Anggapan bahwa humas bertugas melayani masyarakat umum mungkin bisa jadi benar pada masa lalu di mana perkembangan sosial, ekonomi,politik masyarakat tidak semaju dan serumit seperti saat ini. Pada masa lalu, humas mungkin hanya melayani wartawan secara umum dan sibuk mempersiapkan berbagai kegiatan seremonial yang melibatkan masyarkat umum.
       Perlu ditegaskan kegiatan humas saat ini sudah harus diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbada-beda dan masing-masing dengan cara yang berlainan pula. Penyebaran suatu pesan humas tidak bisa dilakukan secara pukul rat ke semua orang sebagaimana juga pesa iklan yang tidak bisa lagi di pukul rata kepada siapa saja. Setiap organisasi memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak yang terbatas inilah humas senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal dan eksternal.
       Apa saja ruang lingkup humas ? jawaban terhadap pertanyaan ini berbeda-beda dari masa ke masa. Pada awal perkembangannya, ruang lingkup humas hanya sebatas menangani kegiatan yang berhubungan dengan media massa. Bahkan hingga saat ini pun banyak pihak yang masih beranggapan seperti itu bahwa humas hanya mengurus wartawan dan berhubungan dengan mediia massa. Selain itu ruang lingkup humas hanya berkisar pada kegiatan publisitas atau propaganda sehingga orang cendarung memahami humas sama dengan propaganda dan publisitas.
       Orang biasanya cenderung berpandangan negatif terhadap kata “propaganda”, bahkan praktisi humas sekalipun cenderung menolak jika kegiatan kampanye yang dilakukannya disamakan dengan propaganda. Kita dapat mendefinisikan propaganda sebagai “suatu usaha yang dilakukan secara intensif dan bersinamungan dengan tujuan menggalang dukungan massal bagi suatu pendapat, paham dan kepercayaan tertentu”,. Propaganda itu sendiri sebagai suatu kegiatan sesungguhnya bersifat netral. Ia bisa menjadi baik atau buruk tergantung pada motif dari orang-orang yang melakukannya. Baik buruknya propaganda itu bergantung dari sudut mana kita memandang. Jika pemerintah melakukan usaha intensif untuk menggalang dukungan masyarakat memberantas narkoba, penyakit AIDS, korupsi, dan sebagainya maka hal ini merupakan suatu yang baik.
       Upaya untuk membuat perbadaan ini sebenarnya tidak terlalu banyak manfaatnya karena saat ini ruang lingkup pekerjaan humas sudah sangat luas tidak hanya pada kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Ruang lingkup pekerjaan humas bahkan telah merambah ke bidang pemasaran dan keuangan. Praktisi humas turut bertanggung jawab dalam mempersiapkan strategi pemasaran dan dapat menjalaskan seluk-beluk keuangan perusahaan kepada investor dan wartawan media keuangan.
      
B.     Ruang Lingkup Pekerjaan Humas
Ruang lingkup pekerjaan humas sebagaimana dikemukakan Cutlip dan rekan tersebut di atas sebenarnya masih dapat dipadatkan menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu dengan menjadikan iklan sebagai bagian dari prmasaran dan menggabungkan press agentry ke dalam publisitas karena pada dasarnya press agentry merupakan bagian dari publisitas sementara iklan menjadi salah satu kegiatan pemasaran.
       Adapun menurut Morissan (2010) ruang lingkup pekerjaan humas dapat dibagi menjadi enam bidang pekerjaan,yaitu:
1.      Publisitas
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan humas adlah publisitas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.
2.      Pemasaran
Banyak orang saat ini sulit membedakan antara fungsi humas dan fungsi pemasaran (marketing). Bagian pemasaran membutuhkan publisitas media massa bagi produknya dan karenanya pemasaran membutuhkan fungsi humas untuk melaksanakan hal ini karena biasanya orang humas lebih mengetahui bagaimana menulis untuk media massa dan mengetahui bagaimana menangani wartawan dari pada orang pemasaran. Namun demikian, kegiatan publisitas ini tetap merupakan upaya pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan atas produk perusahaan.
3.      Public Affairs
Public affairs dapat didefinisikan sebagai: bidang khusus public relations yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat memengaruhi kebijakan publik. Definisi ini menunjukkan bahwa terdapat dua pihak yang menjadi fokus perhatian public affairs, yaitu pemerintah dan masyarakat lokal. Pemerintah meliputi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
4.      Manajemen Isu
Manajemen isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul ditengah masyarakat dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respons yang baik-baiknya. Tanggapan yang baik di perlukan agar isu atau opini publik itu tidak berkembang secara negatif sehingga merugikan perusahaan atau agar isu itu tidak berkembang menjadi konflik yang tidak diinginkan. Menurut Cutlip-Center-Broom, manajemen isu meliputi dua tindakan yaitu: (1) melakukan identifikasi awal terhadap isu yang memiliki potensi untuk merugikan organisasi atau perusahaan. (2) memberikan tanggapan terhadap isu untuk meminimalisir konsekuensi dari munculnya isu.
5.      Lobi
Lobi adalah bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan memengaruhi peraturan dan perundang-undang.
6.      Hubungan Investor
Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations menyebutkan terdapat delapan khalayak utama humas, salah satunya adalah para investor pasar uang atau masyarakat keuangan. “dengan demikian, fungsi hubungan investor atau investor relations menjadi bagian dari fungsi humas. Menurut Cutlip-Center-Broom, hubungan investor merupakan merupakan bidang khusus humas yang bekerja pada perusahaan publik. Definisi investor menurut Cutlip dan rekan adalah: bidang khusus dari humas korporat yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nilai pasar.


Ruang lingkup humas yang luas ini menyababkan praktisi humas harus memilih bidang kekhususan humas yang diminatinya (spesialisasi). Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa ruang lingkup pekerjaan humas kini sudah mencangkup seluruh bentuk kegiatan komunikasi tersebut di atas. Dengan kata lain, kegiatan seperti propaganda, publisitas, iklan telah menjadi bagian dari pekerjaan humas. Menurut Cutlip-Center-Broom dalam bukunya Effective Public Relations ruang lingkup humas mutakhir mencangkup tujuh budang pekerjaan. Sebagaimana yang di kemukakan mereka : The contemporary meaning and practice of public relations includes all of the following activities and specialities (publicity, advertising, press agentry, public affairs, issues management, lobbying, dan investor relations). “dangan demikian, menurut Cutlip dan rekan, perkembangan mutakhir humas mencakup seluruh kegiatan tersebut yaitu: publisitas, iklan, press agentry, public affairs, manajemen isu, lobi dan hubungan investor.


Referensi Bacaan:
1.      Anggoro, Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasi di Indonesia. (PT Bumi Aksara: 2000).
2.      Morissan. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional.(Kencana Prenada Media Group: 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar