Laman

Jumat, 03 November 2017

Pengantar Public Relations

Pengantar Public relations

                                             Pengantar PR
Bila kita bertanya kepada beberapa manajer public relations perusahaan swasta atau kepala bagian hubungan masyarakat(Humas) lembaga pemerintah tentang keterampilan apa yang harus dimiliki seseorang yang akan melamar manjadi staf di bagian PR/Humas, dapat dipastikan,salah satu jawabannya adalah “keterampilan menulis”.
Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat.  Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
Istilah Public Relations diartikan menjadi “Hubungan Masyarakat (Humas).” Sebenarnya penggunaan istilah Hubungan Masyarakat ini tidak tepat. Arti kata “Public” dalam Publik relations berbeda dengan kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat. Istilah masyarakat terlalu luas, sedangkan Publik hanyalah bagian dari masyarakat yang luas itu. Public merupakan sekumpulan orang atau kelompok dalam masyarakat yang meliliki kepentingan atau perhatian yang sama terhadap sesuatu hal.
Pengertian Public Relations yang sebenarnya. Berikut beberapa diantaranya:
1.      John E. Marston
Public Relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan perencana yang didesain untuk mempengaruhi publik yang signifikan.
2.      Frank Jefkins
Public Relations adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik.
3.      Grunig & Hunt
Public Relation adalah manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya.
Beberapa pengertian di atas,memunculkan konsep-konsep penting ketika kita membahas public relations. Konsep-konsep tersebut adalah karakteristik Public Relations, tujuan, fungsi, bidang pekerjaan maupun alat-alat yang digunakan Public Relationsdalam beraktivitas.
            Menurut Fraser P.seitel dalam bukunya The Practice of Public Relations, PR dalam bidang politik telah menghilangkan sifat mencela. Mantan presiden Ronald Reagen banyak sekali yang menjuluki sebagai “The Great Communicator” (communicator yang hebat) karena kemampuannya sebagai negarawan melalui bahasa, retorika dan simbolisme yang digunakan sebagai komunikator. Sedangkan rekannya, Mikhail Gorbachefi selalu melakukan hal yang sama dengan cara berkomunikasinya Reagen. Pada kenyataannya kebanggaan pencapaian prestasi Glasnost dan Frest royka-nya yang dilakukan pertama kali, melalui program PR meningkatkan citra Uni Soviet dimata dunia. Kedua, membuka ketertutupan soviet dari masyarakat dunia.
            Di antara tokoh PR adalah Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai The Faher of Public Relations yang telah memikirkan dan mempraktekkan PR secara konsepsional. Ivy Lee dianggap sebagai bapak public relations/humas karena ia berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan kemudian dijadikan landasan untuk dimekarkan dan dijadikan objek studi ilmiah.
            Ivy Lee adalah putra seorang negarawan di Georgia, Amerika Serikat. Kegiatannya dibidang PR dimulai pada tahun 1906, pada waktu industri batu bara di negara “paman sam” mengalami kesulitan disebabkan pemogokan kaum buruhnya
            Dalam dunia bisnis, PR lebih dari sekedar kata-kata, simbol-simbol, dan meningkatkan pemasaran, tapi menjadi suatu dambaan, sumber konsling ( Pemberi Nasehat) bagi manajemen. Berbagai perusahaan seperti Johnson & Johnson, Perrier dan Frocter & Gamle semuanya menempatkan PR sebagai Guidance (nasihat) ketika perusahaan menghadapi tragedi. Seperti tragedi perusahaan di indonesia dengan kasus biskuit/mie instan beracun, produk yang mengandung lemak babi, peran PR sebagai penasihat dan ujung tombak dalam menetralisir opini publik yang negatif sangat diperlukan sekali.
            Dalam suatu studi terhadap pejabat eksekutif dari 200 organisasi di amerika serikat, kanada, dan inggris raya, The Value Of Communication (nilai komunikasi) merupakan suatu hal penting dan profesi praktisi PR dihargai tinggi.
            Di Amerika Serikat sendiri, PR adalah bisnis multi jutaan dolar dengan melibatkan 159.000 profesional PR, berdasarkan catatan biro statistik Amerika Serikat.
            Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.

Bahan Bacaan :
2.      Iriantara,Yosal & Yani Surachman. Public Relations Writing Pendekatan Teoretis dan Praktis. 2006.
3.      Kriyantono, Rachmat. Public Relations Writing. 2008.
4.      Seomirat, Soleh & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. 2010.
5.      Soemirat, Soleh & Elvinaro Ardiato. Dasar-dasar Public Relations. 2007.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar