Pengantar PR
Bila kita bertanya kepada beberapa
manajer public relations perusahaan swasta atau kepala bagian hubungan
masyarakat(Humas) lembaga pemerintah tentang keterampilan apa yang harus dimiliki
seseorang yang akan melamar manjadi staf di bagian PR/Humas, dapat
dipastikan,salah satu jawabannya adalah “keterampilan menulis”.
Humas
kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai
sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu
pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri
merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial
seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi
dan lain-lain.
Dalam kurun
waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat.
Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun
kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi
masyarakat yang kompleks.
Istilah Public Relations diartikan
menjadi “Hubungan Masyarakat (Humas).” Sebenarnya penggunaan istilah Hubungan
Masyarakat ini tidak tepat. Arti kata “Public” dalam Publik relations berbeda
dengan kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat. Istilah masyarakat terlalu
luas, sedangkan Publik hanyalah bagian dari masyarakat yang luas itu. Public
merupakan sekumpulan orang atau kelompok dalam masyarakat yang meliliki
kepentingan atau perhatian yang sama terhadap sesuatu hal.
Pengertian Public Relations yang sebenarnya. Berikut
beberapa diantaranya:
1.
John E. Marston
Public Relations adalah kegiatan komunikasi
persuasif dan perencana yang didesain untuk mempengaruhi publik yang
signifikan.
2.
Frank Jefkins
Public Relations adalah sebuah sistem komunikasi
untuk menciptakan niat baik.
3.
Grunig &
Hunt
Public Relation adalah manajemen komunikasi antara
organisasi dengan publiknya.
Beberapa
pengertian di atas,memunculkan konsep-konsep penting ketika kita membahas
public relations. Konsep-konsep tersebut adalah karakteristik Public Relations,
tujuan, fungsi, bidang pekerjaan maupun alat-alat yang digunakan Public Relationsdalam
beraktivitas.
Menurut Fraser P.seitel dalam bukunya
The Practice of Public Relations, PR dalam bidang politik telah menghilangkan
sifat mencela. Mantan presiden Ronald Reagen banyak sekali yang menjuluki
sebagai “The Great Communicator” (communicator yang hebat) karena kemampuannya
sebagai negarawan melalui bahasa, retorika dan simbolisme yang digunakan
sebagai komunikator. Sedangkan rekannya, Mikhail Gorbachefi selalu melakukan
hal yang sama dengan cara berkomunikasinya Reagen. Pada kenyataannya kebanggaan
pencapaian prestasi Glasnost dan Frest royka-nya yang dilakukan pertama kali, melalui
program PR meningkatkan citra Uni Soviet dimata dunia. Kedua, membuka
ketertutupan soviet dari masyarakat dunia.
Di antara tokoh PR adalah Ivy
Ledbetter Lee dianggap sebagai The Faher
of Public Relations yang telah memikirkan dan mempraktekkan PR secara
konsepsional. Ivy Lee dianggap sebagai bapak public relations/humas karena ia
berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan kemudian dijadikan
landasan untuk dimekarkan dan dijadikan objek studi ilmiah.
Ivy Lee adalah putra seorang
negarawan di Georgia, Amerika Serikat. Kegiatannya dibidang PR dimulai pada
tahun 1906, pada waktu industri batu bara di negara “paman sam” mengalami
kesulitan disebabkan pemogokan kaum buruhnya
Dalam dunia bisnis, PR lebih dari
sekedar kata-kata, simbol-simbol, dan meningkatkan pemasaran, tapi menjadi
suatu dambaan, sumber konsling ( Pemberi Nasehat) bagi manajemen. Berbagai
perusahaan seperti Johnson & Johnson, Perrier dan Frocter & Gamle
semuanya menempatkan PR sebagai Guidance (nasihat) ketika perusahaan menghadapi
tragedi. Seperti tragedi perusahaan di indonesia dengan kasus biskuit/mie
instan beracun, produk yang mengandung lemak babi, peran PR sebagai penasihat
dan ujung tombak dalam menetralisir opini publik yang negatif sangat diperlukan
sekali.
Dalam suatu studi terhadap pejabat
eksekutif dari 200 organisasi di amerika serikat, kanada, dan inggris raya, The
Value Of Communication (nilai komunikasi) merupakan suatu hal penting dan
profesi praktisi PR dihargai tinggi.
Di Amerika Serikat sendiri, PR
adalah bisnis multi jutaan dolar dengan melibatkan 159.000 profesional PR,
berdasarkan catatan biro statistik Amerika Serikat.
Dalam
sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat
dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang
tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika
Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of
Public Relations.
Perkembangan
PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi
informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan
masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan,
teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu.
Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau
persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan
hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal
bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan
tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan.
Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi.
Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan
meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini
publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Bahan Bacaan :
2. Iriantara,Yosal
& Yani Surachman. Public Relations Writing Pendekatan Teoretis dan Praktis.
2006.
3. Kriyantono,
Rachmat. Public Relations Writing. 2008.
4. Seomirat,
Soleh & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. 2010.
5. Soemirat,
Soleh & Elvinaro Ardiato. Dasar-dasar Public Relations. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar