A.
Pengertian
kampanye
Pengertian
secara umum tentang istilah kampanye yang dikenal sejak 1940-qn campaign is generally exemply persuasion in
action (kampanye secara umum menampilkan suatu kegiatan yang bertitik tolak
untuk membujuk) dan menurut para ahli yaitu sbb (venus,2004:7-29):
a.
Leslie B. Snyder
(2002)
A
communication campaign is a arganized communication activity, directed at a
particular audience, for a particular periode of time to achieve a particular
goal. Secara garis besar
bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi,
secara langsung ditujukan khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
b.
Rogers dan
storey (1987)
Mendefinisikan kampanyue sebagai serangkaian
kegiatan komunikassi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu
terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode
waktu tertentu.
c.
Plau dan
parrot(1993)
A compaign is conscious, sustained and
incremental process designed to be implemented over a specified periode of time
for the purpose of influencing a specified aidience. Artinya, bahwa suatu
kampanye yang terjadi secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses
pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan memepengaruhi
khalayak sasaran tertentu.
Pemaparan
dari berbagai definisi para pakar mengenai arti kampanye tersebut diatas maka
dapat disimpulkan, yaitu terdapat kegiatan-kegiatan:
1.
Adanya aktivitas
proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu.
2.
Untuk membujuk
dan memotivasi khalayak untuk berpartisipatif.
3.
Ingin
menciptakan efek atau dampak tertentu seperti yang direncanakan.
4.
Dilaksanakan
dengan tema spesifik dan narasumber yang jelas.
5.
Dalam waktu
tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana
baik untuk kepentingan kedua belah pihak atau sepihak.
B.
Jenis-jenis
kampanye
Menurut Charles
U. Larson, bukunya berjidul Persuasion,
Reception and Responsibility (California. Wardsworth Publishing Co. 1992)
yang telah membagikan jenis-jenis kampanye kegiatan menjual produk, kandidat
dan ide atau gagasan perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :
1.
Product-Oriented Campaign
Kegiatan dalam kampanye beroriantasi
pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi
pemasaran suatau peluncuran produk yang baru. Misalnya peluncuran
provider-seluler Flexi-Telkom, pergantian nama National ke Panasinic, perubahan
logo baru BNI-46 dan Bank Danamon dan sebagainya. Sedangkan kampanye PR
bertujuan untuk membangun citra posotif perusahaan melalui program kepedulian
dan tanggung jawab sosial.
2.
Candidate –
Oriented Campaign
Kampanye yang beroriantasi bagi calon
(candidate) untuk kepentingan kampanye politik (political campaign), dan
misalnya kampanye pemilu dalam era reformasi tahun 2004 lalu, untuk kampanye
caleg (calon legislatif atau anggota DPR/MPR), serta kampanye pilpres-Capes dan
cawapres (pemilihan calon presiden dan wakil presiden) hingga jabatan publik
lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat
melalui kampanye politik, serta kampanye komunikasi pemasaran dan periklanan
atau menggunakan teknik-teknik kampanye PR dalam jangka waktu relatif
pendek,3-6 bulan dengan dukungan dana yang cukup besar (investasi) untuk
mengeluarkan periklanan kampanye beraudiensi dengan para pendukungnya di
berbagai lokasi yang tersebar di nusantara.
3.
Ideological or
Cause-Oriented Campaigns
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan
bersifat khusus dan berdimensi perubahan sosial (social change campaigns),
misalnya kegiatan kampanye sosial bersifat khusus nonkomersial, Anti HIV/AIDS,
anti narkoba, program keluarga berencana nasional (KBN),’damai itu
indah’,’kampanye langit biru’,serta termasuk kamppanye sadar bayar pajak, dan
hingga kadarkum (kampanye sadar hukum), pelestarian lingkungan alam dan hidup
sebagainya.
C.
Kampanye PR
dalam Praktik dan Teknik Kampanye
Menurut pakar komunikasi, Rice & Paisley,
dikatakan bahwa kampanye tersebut adalah keinginan seseorang untuk mempengaruhi
opini individu dan publik,kepercayaan, tingkah laku, minat, serta keinginan
audiensi dengan daya tarik komunikator yang sekaligus komunikatif. Sedangkan
William Albig mendefinisikan komunikasi dalam berkampanye”merupakan proses
pengoperan lambang-lambang yang bernama antar individu”.suatu lambangbyang
sama-sama dimengerti.
Pengoperan pesan (mesagge) tersebut berupa
ide,pikiran dan perasaan. Pikiran merupakan gagasan, info, pengetahuan, ilham,
dan sebagainya, seangkan perasaan bisa berupa perasaan bahagia, sedih,
marah,bingung, bimbang, dan lainnya.
Kegiatan kamapnye itu biasanya memuncak dalam event
tertentu untuk menarik perhatian, dukungan, pemahaman, dan meningkatkan
kesadaran, sekaligus mempengaruhi masyarakat tentang isu, tema, dan topik
tertentu,seperti berikut ini:
1.
Kampanye pemilu
2.
Kampanye KB
nasional
3.
Kampanye gerakan
disiplin nasional (GDN)
4.
Kampanye gerakan
gemar menabung nasional
5.
Kampanye
mencagah HIV/AIDS
6.
Kampanye kadkum
(kesadaran hukum)
Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya yg berjudul kiat
dan strategi Kampanye Public Relations (2005) menyatakan proses kampanye
melalui komunikasi tersenut antara lain merupakan penyebaran informasi,
pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau menciptakan kesadaran dan
pengertian melalui taknik komunikasi.
Untuk berhasilnya suatu persuasi dalam berkempanye
melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan kepada audiensinya cukup
efektif, antara lain beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam
kegiatan public relations atai periklanan, yaitu sebagai berikut:
a.
Partisipasi
(participasing), yaitu teknik yang mengikut sertakan atau peran serta
komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam
suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian,
menghargai, kerja sama, dan toleransi.
b.
Assosiasi
(association), yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat
memancing perhatian masyarakat.
c.
Teknik
integratif (integrative), teknik ini bagaimana untuk menyatukan diri
(komunikator) kepada khalayak secara komunikatif dengan mengucapkan
kata-kata:”kita,kami, anda sekalian atau untuk anda, dan sebagainya, yang
artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk
mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil manfaat secara bersama, demi
untuk kepentingan bersama.
d.
Teknik ganjaran
(pay off technique), teknik ganjaran bermaksud untuk mempengaruhi komunikan
dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan suatu dengan “iming-iming
hadiah”.
e.
Teknik penataan
patung es (icing technique), hal ini merupakan suatu upaya dalam menyampaikan
pesan (masagge) suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar,
dibaca, dirasakan dan sebagainya.
f.
Memperoleh
empeti (empathy), suatu teknik berkempanye dalam menempatkan diri atau kondisi
pihak komunikan, ikut merasakan dan “peduli” situasi atau kondisu pihak
komunikan.
g.
Teknik koersi
atau paksaan (coersion technique), dalam komunikasi melakukan kampanye lebih
menekankan suatu “paksaan” yang dapt menimbulkan rasa ketakutan atau
kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman
tertentu.
Referensi :
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye
Publik Relations. (PT Rajagrafindo Persada, Jakarta:2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar