Laman

Kamis, 23 November 2017

kampanye PR




A.    Pengertian kampanye
Pengertian secara umum tentang istilah kampanye yang dikenal sejak 1940-qn campaign is generally exemply persuasion in action (kampanye secara umum menampilkan suatu kegiatan yang bertitik tolak untuk membujuk) dan menurut para ahli yaitu sbb (venus,2004:7-29):
a.       Leslie B. Snyder (2002)
A communication campaign is a arganized communication activity, directed at a particular audience, for a particular periode of time to achieve a particular goal. Secara garis besar bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
b.      Rogers dan storey (1987)
Mendefinisikan kampanyue sebagai serangkaian kegiatan komunikassi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu.
c.       Plau dan parrot(1993)
A compaign is conscious, sustained and incremental process designed to be implemented over a specified periode of time for the purpose of influencing a specified aidience. Artinya, bahwa suatu kampanye yang terjadi secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan memepengaruhi khalayak sasaran tertentu.
      Pemaparan dari berbagai definisi para pakar mengenai arti kampanye tersebut diatas maka dapat disimpulkan, yaitu terdapat kegiatan-kegiatan:
1.      Adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu.
2.      Untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipatif.
3.      Ingin menciptakan efek atau dampak tertentu seperti yang direncanakan.
4.      Dilaksanakan dengan tema spesifik dan narasumber yang jelas.
5.      Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak atau sepihak.
B.     Jenis-jenis kampanye
Menurut Charles U. Larson, bukunya berjidul Persuasion, Reception and Responsibility (California. Wardsworth Publishing Co. 1992) yang telah membagikan jenis-jenis kampanye kegiatan menjual produk, kandidat dan ide atau gagasan perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :
1.      Product-Oriented Campaign
Kegiatan dalam kampanye beroriantasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatau peluncuran produk yang baru. Misalnya peluncuran provider-seluler Flexi-Telkom, pergantian nama National ke Panasinic, perubahan logo baru BNI-46 dan Bank Danamon dan sebagainya. Sedangkan kampanye PR bertujuan untuk membangun citra posotif perusahaan melalui program kepedulian dan tanggung jawab sosial.
2.      Candidate – Oriented Campaign
Kampanye yang beroriantasi bagi calon (candidate) untuk kepentingan kampanye politik (political campaign), dan misalnya kampanye pemilu dalam era reformasi tahun 2004 lalu, untuk kampanye caleg (calon legislatif atau anggota DPR/MPR), serta kampanye pilpres-Capes dan cawapres (pemilihan calon presiden dan wakil presiden) hingga jabatan publik lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat melalui kampanye politik, serta kampanye komunikasi pemasaran dan periklanan atau menggunakan teknik-teknik kampanye PR dalam jangka waktu relatif pendek,3-6 bulan dengan dukungan dana yang cukup besar (investasi) untuk mengeluarkan periklanan kampanye beraudiensi dengan para pendukungnya di berbagai lokasi yang tersebar di nusantara.
3.      Ideological or Cause-Oriented Campaigns
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan berdimensi perubahan sosial (social change campaigns), misalnya kegiatan kampanye sosial bersifat khusus nonkomersial, Anti HIV/AIDS, anti narkoba, program keluarga berencana nasional (KBN),’damai itu indah’,’kampanye langit biru’,serta termasuk kamppanye sadar bayar pajak, dan hingga kadarkum (kampanye sadar hukum), pelestarian lingkungan alam dan hidup sebagainya.

C.     Kampanye PR dalam Praktik dan Teknik Kampanye
Menurut pakar komunikasi, Rice & Paisley, dikatakan bahwa kampanye tersebut adalah keinginan seseorang untuk mempengaruhi opini individu dan publik,kepercayaan, tingkah laku, minat, serta keinginan audiensi dengan daya tarik komunikator yang sekaligus komunikatif. Sedangkan William Albig mendefinisikan komunikasi dalam berkampanye”merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang bernama antar individu”.suatu lambangbyang sama-sama dimengerti.
Pengoperan pesan (mesagge) tersebut berupa ide,pikiran dan perasaan. Pikiran merupakan gagasan, info, pengetahuan, ilham, dan sebagainya, seangkan perasaan bisa berupa perasaan bahagia, sedih, marah,bingung, bimbang, dan lainnya.
Kegiatan kamapnye itu biasanya memuncak dalam event tertentu untuk menarik perhatian, dukungan, pemahaman, dan meningkatkan kesadaran, sekaligus mempengaruhi masyarakat tentang isu, tema, dan topik tertentu,seperti berikut ini:
1.      Kampanye pemilu
2.      Kampanye KB nasional
3.      Kampanye gerakan disiplin nasional (GDN)
4.      Kampanye gerakan gemar menabung nasional
5.      Kampanye mencagah HIV/AIDS
6.      Kampanye kadkum (kesadaran hukum)
Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya yg berjudul kiat dan strategi Kampanye Public Relations (2005) menyatakan proses kampanye melalui komunikasi tersenut antara lain merupakan penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau menciptakan kesadaran dan pengertian melalui taknik komunikasi.
Untuk berhasilnya suatu persuasi dalam berkempanye melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan kepada audiensinya cukup efektif, antara lain beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public relations atai periklanan, yaitu sebagai berikut:
a.       Partisipasi (participasing), yaitu teknik yang mengikut sertakan atau peran serta komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerja sama, dan toleransi.
b.      Assosiasi (association), yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat.
c.       Teknik integratif (integrative), teknik ini bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada khalayak secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata:”kita,kami, anda sekalian atau untuk anda, dan sebagainya, yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil manfaat secara bersama, demi untuk kepentingan bersama.
d.      Teknik ganjaran (pay off technique), teknik ganjaran bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan suatu dengan “iming-iming hadiah”.
e.       Teknik penataan patung es (icing technique), hal ini merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (masagge) suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagainya.
f.       Memperoleh empeti (empathy), suatu teknik berkempanye dalam menempatkan diri atau kondisi pihak komunikan, ikut merasakan dan “peduli” situasi atau kondisu pihak komunikan.
g.      Teknik koersi atau paksaan (coersion technique), dalam komunikasi melakukan kampanye lebih menekankan suatu “paksaan” yang dapt menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu.

Referensi :
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Publik Relations. (PT Rajagrafindo Persada, Jakarta:2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar