KEDUDUKAN
PUBLIC RELATIONS
Secara umum Public Relations mempunyai kedudukan yang
sangat strategis, yakni berada di antara dua pihak publik. Baik untuk publik
lingkup internal maupun publik lingkup eksternal. Hal ini mengisyaratkan
bahwa seorang Public Relations Officer sesuai fungsinya adalah sebagai
“penyambung lidah’ perusahaan atau organisasi. Khususnya dalam hal mengadakan
hubungan timbal balik dengan publik yang berada di dalam dan umumnya dengan
publik publik yang berada di luar perusahaan.
Pada beberapa
perusahaan, direktur public relations melapor langsung pada wakil presiden
pemasaran atau advertensi. Pengaturan seperti ini menggambarkan bahwa
organisasi bersangkutan mengartikan fungsi public relations secara sempit.
Departemen ini memusatkan perhatian pada publisitas produk, dan mengakibatkan
kegiatan penting lain.
Perusahaan
besar lain mempunyai wakil presiden bidang komunikasi perusahaan yang mengawasi
komunikasi pemasaran, advertensi dan public relations. Penataan ini cenderung
berfungsi lebih baik, karena manajer atau direktur dari ketiga departemen ini
mempunyai status yang sama dan melapor pada satu orang secara tersentralisasi.
Orang ini lalu mengkoordinasi strategi komunikasi total setelah menimbang
rekomendasi dari ketiga bawahannya. bila humas diakui sebagai bagian jajaran
kebijakan pimpinan, maka humas harus berada langsung dibawah direksi. Humas
harus mampu menyampaikan kebijaksanaan pimpinan, sehingga ia harus langsung
berada dipihak yang berhubungan dengan pimpinan seluruh jajaran manajemen.
Sedangkan menurut Renald Khasali, public relations merupakan fungsi manajemen
yang sama pentingnya dengan pemasaran, produksi, keuangan dan SDM.
Menurut Rhenald Kasali Sembilan
fenomena bisnis(2005) Kedudukan seorang praktisi PR disini adalah sebagai
seorang corporate public relations yang belakanan di indonesia banyak dirangkap
oleh profesi bernama corporate secretary. Ia adalah seorang konseptor, tidak
selalu wanita public figure,berpendidikan tinggi,menguasai strategic
manajement, mempunyai visi komunikasi yagn luas,dikenal di kalangan
media,mempunyai akses pada setiap anak perusahaan serta fungsi-fungsi
manajemennya,dan tentu saja mempunyai direct hotline kepada CEO.
Orang-orang PR umumnya memerlukan back
office yang terdiri dari orang-orang muda yang mampu mendukung
kegiatan-kegiatan relations perusahaan pada target publiknya, misalnya kegiatan
public exposure,press conference, media relations, entertainment, goverment
relations, dan lain-lain. Di luar itu ia lebih banyak merumuskan posisi yang
ingin dicapai perusahaan (corporate positioning),merumuskan corporate
philosopy, merumuskan image setiap kegiatan,mengantisipasi krisis-krisis yang
mungkin timbul serta mencari jalan keluarnya, mengatur pertemuan-pertemuan
pimpinan perusahaan dengan media dan tokoh-tokoh masyarakat,dan lain-lain. Morisan
seorang pakar Humas, dengan sangat tepat menguraikan kedudukan Humas dalam
konteks organisasi/perusahaan. Menurutnya, ada tiga hal yang turut menentukan,
eksistensi departemen Humas pada setiap perusahaan yaitu: Pertama, ukuran organisasi
atau perusahaan itu sendiri. Suatu perusahaan kecil mungkin tidak terlalu
membutuhkan unit humas tersendiri karena fungsi itu mungkin bisa dirangkap
bagian lain. Pada beberapa organisasi tertentu fungsi Humas langsung dirangkap
oleh salah seorang Direkturnya. Namun suatu perusahaan besar yang memiliki
hubungan dengan khalayak luas sudah cukup membutuhkan suatu departemen Humas
tersendiri dengan staf lengkap.
Maria
Assmpta Rumanti dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik
(2002). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa fungsi utama PR adalah sbb:
1. Menumbuhkan,mengembangkan
hubungan baik antara organisasi/perusahaan dengan publiknya baik internal
maupung eksternal
2. Menanamkan
pengartian,menumbuhklhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik.
3. Menciptakan
opini publik yang menguntungkan organisasi/perusahaan dan publik.
Sesuai dengan fungsinya, kedudukan PR dalam konteks yang ideal dalam suatu perusahaan atau organisasi, menduduki tempat sebagai konsultan perusahaan atau organisasi khususnya konsultan dalam hal kegiatan komunikasi manajemen
perusahaan.
Peran
PR makin penting untuk mengkampanyekan suatu pesan/informasi yang hendak
disampaikan oleh perusahaan, instansi pemerintah/legislatif dan organisasi
sosial masyarakat, partai politik dan organisasi sosial masyarakat,partai
politik dan sebagainya kepada publik. Fungsi dan kedudukan PR ikut menentukan
suksesnya rencana kampanye(sosialisasi) yang hendak dicapai.
Sebuah
PR profesional atau PR Consultant mengetahui betul cara mengkampanyekan sesuatu
pesan yang hendak disampaikan kepublik. Oleh karena itu,sebelum memilih sebuah
PR atau Consultant, sebaiknya ketahui dudlu cara kerjanya : apakah mempunyai
pedoman-pedoman yang bisa digunakan dalam mensosialisasikan suatu informasi
atau pesan kepada publik. Namun, pada
perusahaan-perusahaan yang kecil, biasanya tugas PR dipegang langsung oleh
pimpinan sendiri.
Referensi
Kasali,rhenald.
Sembilan fenomena bisnis. (PT
Gramedia Pustaka Utama Jakarta: 2005)
Rumanti, Maria Assmpta.
Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Praktik (PT Grasindo Jakarta:2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar