Laman

Kamis, 09 November 2017

Kedudukan Public Relations

  
KEDUDUKAN PUBLIC RELATIONS


Secara umum Public Relations mempunyai kedudukan yang sangat strategis, yakni berada di antara dua pihak publik. Baik untuk publik lingkup internal maupun publik lingkup eksternal.  Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang Public Relations Officer sesuai fungsinya adalah sebagai “penyambung lidah’ perusahaan atau organisasi. Khususnya dalam hal mengadakan hubungan timbal balik dengan publik yang berada di dalam dan umumnya dengan publik publik yang berada di luar perusahaan.
Pada beberapa perusahaan, direktur public relations melapor langsung pada wakil presiden pemasaran atau advertensi. Pengaturan seperti ini menggambarkan bahwa organisasi bersangkutan mengartikan fungsi public relations secara sempit. Departemen ini memusatkan perhatian pada publisitas produk, dan mengakibatkan kegiatan penting lain.
Perusahaan besar lain mempunyai wakil presiden bidang komunikasi perusahaan yang mengawasi komunikasi pemasaran, advertensi dan public relations. Penataan ini cenderung berfungsi lebih baik, karena manajer atau direktur dari ketiga departemen ini mempunyai status yang sama dan melapor pada satu orang secara tersentralisasi. Orang ini lalu mengkoordinasi strategi komunikasi total setelah menimbang rekomendasi dari ketiga bawahannya. bila humas diakui sebagai bagian jajaran kebijakan pimpinan, maka humas harus berada langsung dibawah direksi. Humas harus mampu menyampaikan kebijaksanaan pimpinan, sehingga ia harus langsung berada dipihak yang berhubungan dengan pimpinan seluruh jajaran manajemen. Sedangkan menurut Renald Khasali, public relations merupakan fungsi manajemen yang sama pentingnya dengan pemasaran, produksi, keuangan dan SDM.
Menurut Rhenald  Kasali Sembilan fenomena bisnis(2005) Kedudukan seorang praktisi PR disini adalah sebagai seorang corporate public relations yang belakanan di indonesia banyak dirangkap oleh profesi bernama corporate secretary. Ia adalah seorang konseptor, tidak selalu wanita public figure,berpendidikan tinggi,menguasai strategic manajement, mempunyai visi komunikasi yagn luas,dikenal di kalangan media,mempunyai akses pada setiap anak perusahaan serta fungsi-fungsi manajemennya,dan tentu saja mempunyai direct hotline kepada CEO.
Orang-orang PR umumnya memerlukan back office yang terdiri dari orang-orang muda yang mampu mendukung kegiatan-kegiatan relations perusahaan pada target publiknya, misalnya kegiatan public exposure,press conference, media relations, entertainment, goverment relations, dan lain-lain. Di luar itu ia lebih banyak merumuskan posisi yang ingin dicapai perusahaan (corporate positioning),merumuskan corporate philosopy, merumuskan image setiap kegiatan,mengantisipasi krisis-krisis yang mungkin timbul serta mencari jalan keluarnya, mengatur pertemuan-pertemuan pimpinan perusahaan dengan media dan tokoh-tokoh masyarakat,dan lain-lain. Morisan seorang pakar Humas, dengan sangat tepat menguraikan kedudukan Humas dalam konteks organisasi/perusahaan. Menurutnya, ada tiga hal yang turut menentukan, eksistensi departemen Humas pada setiap perusahaan yaitu: Pertama, ukuran organisasi atau perusahaan itu sendiri. Suatu perusahaan kecil mungkin tidak terlalu membutuhkan unit humas tersendiri karena fungsi itu mungkin bisa dirangkap bagian lain. Pada beberapa organisasi tertentu fungsi Humas langsung dirangkap oleh salah seorang Direkturnya. Namun suatu perusahaan besar yang memiliki hubungan dengan khalayak luas sudah cukup membutuhkan suatu departemen Humas tersendiri dengan staf lengkap.

Maria Assmpta Rumanti dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik (2002). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa fungsi utama PR adalah sbb:
1.      Menumbuhkan,mengembangkan hubungan baik antara organisasi/perusahaan dengan publiknya baik internal maupung eksternal
2.      Menanamkan pengartian,menumbuhklhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik.
3.      Menciptakan opini publik yang menguntungkan organisasi/perusahaan dan publik.

            Sesuai dengan fungsinya, kedudukan PR dalam konteks yang ideal dalam suatu perusahaan atau organisasi, menduduki tempat sebagai konsultan perusahaan atau organisasi khususnya konsultan dalam hal kegiatan komunikasi manajemen
perusahaan.
Peran PR makin penting untuk mengkampanyekan suatu pesan/informasi yang hendak disampaikan oleh perusahaan, instansi pemerintah/legislatif dan organisasi sosial masyarakat, partai politik dan organisasi sosial masyarakat,partai politik dan sebagainya kepada publik. Fungsi dan kedudukan PR ikut menentukan suksesnya rencana kampanye(sosialisasi) yang hendak dicapai.
Sebuah PR profesional atau PR Consultant mengetahui betul cara mengkampanyekan sesuatu pesan yang hendak disampaikan kepublik. Oleh karena itu,sebelum memilih sebuah PR atau Consultant, sebaiknya ketahui dudlu cara kerjanya : apakah mempunyai pedoman-pedoman yang bisa digunakan dalam mensosialisasikan suatu informasi atau pesan kepada publik. Namun, pada perusahaan-perusahaan yang kecil, biasanya tugas PR dipegang langsung oleh pimpinan sendiri.

Referensi
Kasali,rhenald. Sembilan fenomena bisnis. (PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta: 2005)
Rumanti, Maria Assmpta. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik (PT Grasindo Jakarta:2002).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar